Rabu, 05 Desember 2012

Kursi Panas Istana Negara




Impian dari berbagai anak bangsa, untuk duduk dikursi panas istana negara, bukanlah hal baru dalam bangunan sebuah negara dimuka bumi, apalagi negara sebesar bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke. Sehingga banyak dari berbagai kalangan maupun profesi, baik dari Artis, Akademisi, Politisi, Tentara, Pengusaha, dan berbagai profesi lainnya, untuk berlomba-lomba menduduki jabatan tertinggi dalam lingkaran istana negara.

Sejak zaman dahulu kala banyak catatan sejarah tentang kekuasaan tak lepas dari sebuah air mata dan darah. Mengingat kursi kekuasaan merupakan sebuah perwujudan harga diri disetiap detak jantung manusia, untuk berusaha sekuat tenaga, agar menjadi manusia yang punya hasrat keberanian dalam mengambil sebuah tampuk kekuasaan, baik melalui jalan elegan maupun melalui jalan belakang yang jauh dari norma-norma kehidupan.

Kursi istana negara menjadi rebutan para bangsawan maupun golongan masyarakat lain, untuk terus berlomba-lomba dengan menyusun strategi dalam meraih keberhasilan menggapai kursi istana negara, apalagi kursi istana negara terlihat megah dari luar maupun dalam, maka mereka yang menginginkan kursi istana negara semakin banyak yang datang dari berbagai arus kehidupan masyarakat secara luas.

Pertarungan perebutan kursi panas istana negara menjadi sebuah tontonan menarik. Mengingat berbagai strategi muncul dengan kekuatan daya upaya dalam meraup sebuah keuntungan, untuk menduduki kursi panas istana negara. Karena kursi panas istana negara begitu menggoda disetiap mata memandang. Sehingga menimbulkan sebagian manusia berhasrat, untuk menginginkan duduk dikursi panas singgasana istana negara.

Kekuasaan lingkaran istana menjadi sebuah impian anak bangsa yang ingin duduk dikursi istana negara, maka dengan berbagai strategi berusaha duduk dikursi singgasana yang menjadi impian berbagai kalangan maupun profesi para pemimpi istana negara, maka tak ada jalan lain, selain melakukan rekonstruksi di segala aspek kehidupan, agar mampu mewujudkan impian duduk dikursi istana negara.

Kursi panas istana negara menjadi sebuah simbol besar pertarungan adu strategi para politisi, untuk menggapai kemenangan dalam bermain politik dikancah sebuah bangunan kebangsaan, agar mampu mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan bersahaja, semua tak lepas dari sebuah spirit daya juang yang tangguh, berani dalam mengambil sebuah sikap yang tepat.

Meraih kursi istana negara dibutuhkan modal kejujuran, keikhlasan, ketulusan, semangat, dan keberanian, untuk mengambil sikap yang penuh tanggung jawab tinggi disetiap melakukan berbagai aksi maupun reaksi. Maka semua membutuhkan sebuah kerja keras dan belajar dalam segala hal, agar mampu mencapai sebuah kesempurnaan dalam berpikir sebagai manusia yang arif dan bijaksana.

Panas dingin duduk dikursi istana negara, pastinya akan menghadapi berbagai goyangan lawan politis kanan maupun kiri, dan apabila tak sanggup menghadapi goyangan, maka sudah dapat dipastikan kursi singgasana istana negara akan direbut oleh lawan maupun kawan yang mengantri, untuk duduk manis dikursi panas istana negara.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan berkah kepada para pemimpin negeri, untuk terus berjuang melakukan perbaikan disegala aspek kehidupan, agar tercipta sebuah bangunan masyarakat yang adil, makmur, dan bersahaja, Amiin...

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Selasa, 04 Desember 2012

Menatap "Pilpres 2014"


Bangsa Indonesia pada tahun 2014 mempunyai hajat besar dengan mengadakan pemilu sebagai proses menuju sebuah tatanan demokrasi, untuk membangun sebuah kekuatan yang besar ditengah-tengah realita kehidupan berbangsa dan bernegara, tentu dengan tujuan mencari sosok pemimpin yang sanggup memimpin roda pemerintahan dengan mengedepankan kepentingan masyarakat yang lebih luas lagi.

Perjalanan bangsa Indonesia dalam mencari sosok pemimpin melalui pemilihan langsung dapat dijadikan sebuah tonggak demokrasi terbesar dibelahan bumi. Sehingga wajar bangsa Indonesia menjadi sorotan berbagai belahan bangsa-bangsa didunia dalam melakukan sebuah proses demokrasi yang mengarah pada tatanan kemasyarakatan yang lebih ideal, untuk membangun sebuah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Demokrasi merupakan sebuah proses dalam mencapai mufakat, untuk mencari sosok pemimpin yang dipilih masyarakat secara luas. Sehingga kehidupan demokrasi dibutuhkan paradigma pemikiran yang lebih mengedepankan kepentingan secara universal dibanding kepentingan individu maupun kelompok semata, agar dalam proses demokrasi mampu berjalan seiring dengan nafas kehidupan masyarakat yang lebih baik lagi.

Menggapai demokrasi dengan mengedepankan kesejahteraan, kemakmuran, kesetaraan, dan keadilan bagi seluruh masyarakat bangsa Indonesia, semua dibutuhkan sebuah proses yang tepat, untuk meraih kehidupan yang lebih baik lagi, maka tak lepas dari niat suci, ikhlas, dan tulus dari para pemimpin negeri, untuk mengemban amanah dalam menjalankan roda pemerintahan, agar tercipta sebuah tatanan realita kehidupan yang sesuai dengan keinginan masyarakat bangsa Indonesia.

Pilpres 2014 yang akan datang dibutuhkan sosok pemimpin yang mempunyai daya juang dalam mengemban amanah masyarakat, untuk menciptakan sebuah tatanan kehidupan yang lebih beradab dan berakhlakul karimah ditengah-tengah realita kehidupan masyarakat, agar bangsa Indonesia mampu menjadi suri tauladan bangsa-bangsa didunia dalam membangun sebuah daya kekuatan disegala aspek kehidupan, tentu semua  tak lepas dari  spirit yang kuat dalam menghadapi segala problematika kehidupan.

Menatap Pilpres 2014 merupakan sebuah realitas dalam membangun sebuah demokrasi kebangsaan, agar bangsa Indonesia mampu memilih sosok pemimpin yang menjadi dambaan masyarakat, untuk mewujudkan kemakmuran, kesejahteraan, kesetaraan, dan keadilan dinegeri tercinta Indonesia.

Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik kepada masyarakat bangsa Indonesia, untuk memilih sosok pemimpin yang tulus, ikhlas, dan bertangguh jawab penuh dalam memimpin sebuah bangsa dan negara yang terpampang dari Sabang sampai Merauke, Amiin....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Kamis, 22 November 2012

Do'a Palestina





Kala langit hujan bercampur kabut diatas noda hitam kehidupan, kusejenak berdo'a dikeheningan hati yang paling dalam atas nama kemanusiaan, hatiku tergerak bagai peluru dan rudal menghantam dijalur Gaza, hatiku kembali berkata dengan menyuarakan sebuah do'a tulus, sambil tanganku mengadah keatas langit dan mataku menatap menuju keangkasa nan jauh tak terukur berapa jaraknya, hatikupun lirih mengucapkan sebait dua bait bahasa.

Ya! Allah do'aku disore hari buat masyarakat Palestina yang sedang dilanda segala bentuk penderitaan dan pembantaian, sungguh hatiku pedih, perih, pilu, gusar mendengar pemberitaan nasib masyarakat Palestina yang sedang dilanda bencana kemanusiaan.

Jalur Gaza tempat ladang pembantaian diujung senapan para serdadu Israel dengan berbagai cara mereka melakukan segala bentuk penindasan, perbuatan bangsa Israel diluar nalar kepala maupun logika, semua terasa mengalir deras dalam kemarahan yang membabi buta.

Hujan rudal menghujam deretan disepanjang jalanan jalur Gaza, nyawa terserak bagai anai bertebaran diantara puing-puing reruntuhan, tak ketinggalan anak-anak, orang tua renta, pemuda-pemudi menjadi korban pembantaian bangsa tak berperikemanusiaan.

Ya! Allah kuatkanlah hati masyarakat Palestina, untuk menghadapi segala bentuk rintangan maupun halangan disegala arah kehidupan, agar kemerdekaan bangsa palestina dari penjajahan bangsa Israel segera terlaksana secepat mungkin dinegeri para Nabi.

Waktu telah berputar searah jarum bom perjuangan, tak ada kata tidak, karena sudah saatnya masyarakat Palestina melakukan sebuah reaksi dalam menentang segala bentuk kedzaliman dari bangsa Israel, apalagi peribahasa telah berkumandang seantera alam "hidup mulia atau mati syahid".

Cukup sudah masyarakat Palestina hidup terlalu lama dalam kubangan penjajahan bangsa Israel, bahkan bahasa hati tentang ketabahan dan kesabaran adalah makanan keseharian, karena masyarakat Palestina tak jarang menghadapi segala bentuk ujian dalam mengarungi kehidupan, tetapi sesungguhnya segala bentuk kehidupan membutuhkan modal spirit perjuangan, keberanian, keteguhan, untuk menjalankan segala tindakan dan harapan.

Ya! Allah ridha-MU selalu menjadi secercah harapan bagi para pejuang dinegeri Palestina, untuk menghadapi segala bentuk kedzaliman, agar bangsa Palestina mampu merdeka dan berdaulat penuh sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat.

Do'a Palestina kupanjatkan dari ujung hatiku yang terdalam, agar bangsa Palestina mampu bangkit berjuang melawan segala bentuk penindasan, karena dengan kata perjuangan secercah harapan baru bagi masyarakat Palestina mampu meniti jalan pencerahan sebagai bangsa yang kuat dan bermartabat disepanjang arah kehidupan.

Do'a dari ujung Nusantara, untuk kemerdekaan bangsa Palestina, Amiin....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Rabu, 21 November 2012

Mengambil Hikmah: Perang Israel Vs Palestina


Perang adalah sebuah tipu daya, untuk memenangkan dalam sebuah pergolakan yang penuh dengan berbagai intrik, baik melalui jalur musyawarah maupun jalur kekerasan sekalipun. Setiap generasi manusia tak lepas dari sebuah pertarungan dengan istilah "perang". Mengingat perang sudah menjadi jalan terakhir disaat akal pikiran sudah tidak mampu menemukan sebuah titik terang dalam menyelesaikan sebuah konflik, maka dari situlah jalur perang dengan angkat senjata sebagai bentuk mempertahankan sebuah nafas kehidupan bagi sebuah generasi manusia.

Perang dengan jalur kekerasan memang sangat merugikan berbagai pihak, bagaimana tidak? Perang telah menyebabkan kehilangan harta yang berlimpah, bahkan lebih jauh lagi, perang telah mengakibatkan korban nyawa dalam mempertahankan sebuah kehidupan, tetapi kondisi sudah membentuk antara membunuh atau dibunuh.

Menyedihkan ketika mendengar bahasa membunuh atau dibunuh, tetapi itulah realita kehidupan perang yang tak dapat ditolak dalam sebuah pertarungan antara kematian dan kehidupan. Sehingga perang antara Israel Vs Palestina menjadi sebuah perhelatan akbar pertarungan dengan berbagai senjata kecil maupun besar dengan daya hulu ledak yang mampu mengakibatkan sebuah datangnya kematian.

Ironis, ketika anak-anak maupun masyarakat yang tak ikut bertikai menjadi korban keganasan pertarungan  dalam sebuah peperangan, tetapi apa mau dikata? Perang telah terjadi ditengah-tengah konflik kedua negara. Bahkan konflik antara Israel Vs Palestina sudah tidak hanya melibatkan kedua negara, tetapi berbagai negara ikut mendukung sebagai pemasok senjata maupun dalam bentuk bantuan lain, untuk memuluskan sebuah pertarungan antar kedua negara tersebut.

Perang antara Israel Vs Palestina telah menjadi simbol pertarungan yang tidak sebatas perebutan tanah maupun dalam bentuk perebutan lain, tetapi perang kedua negara tersebut, telah menjadi sebuah perang dengan simbol agama, kalau perang sudah melibatkan atas nama agama, tentu yang terjadi dapat ditebak perang akan semakin runyam dengan segala daya kekuatan.

Melihat kondisi peperangan yang terjadi ditengah-tengah realita kehidupan, sungguh menyedihkan dengan banyaknya korban yang berjatuhan antara kedua negara yang bertikai, tertapi dibalik semua itu dapat diambil sebuah hikmah besar, ternyata perang mampu menyatukan dalam satu padu masyarakat yang bertikai, untuk saling tolong menolong sesama kelompok masing-masing, seperti umat Yahudi, Kristen, dan sekutunya bersatu padu membantu kemenangan Israel, begitu juga kelompok Islam bersatu padu dengan berbagai dukungan, untuk kemenangan bangsa Palestina.

Hikmah besar yang dapat diambil dari sebuah bentuk peperangan, bahwa perang mampu menyadarkan seluruh umat manusia, karena perang sesungguhnya sangat membutuhkan sebuah persatuan dan kesatuan, untuk memenangkan sebuah pertarungan, tentu dalam proses peperangan tidak sekedar senjata yang kuat dia yang menang, tetapi saling memotivasi diri antar satu sama lain, agar kemenangan dapat diraihnya. Maka bersatulah!, Insya Allah peperangan akan segera dimenangkan bagi umat muslim, apabila umat muslim mampu merasakan disaat saudaranya tersakiti, seluruh umat muslim didunia ikut merasakan sakit, tetapi kalau umat muslim acuh tak acuh terhadap sesama saudaranya, maka yang terjadi bangunan persatuan umat muslim mengalami degradasi moral dalam sebuah bangunan persatuan dan kesatuan.

Slogan persatuan dan kesatuan merupakan sebuah bahasa yang mengandung hikmah besar, maka hikmah persatuan dan kesatuan dapat diambil dari sebuah perang antara Israel Vs Palestina. Mengingat kalau umat Yahudi, Kristen dan para sekutunya bersatu, sedangkan umat muslim tidak dalam kondisi bersatu, maka dapat dipastikan umat muslim akan mengalami kekalahan dalam sebuah peperangan, tetapi kalau umat Yahudi, Kristen dan para sekutunya tidak besatu, sedangkan umat Islam bersatu, maka dapat dipastikan kejayaan umat muslim akan segera tiba.

Sudah waktunya umat muslim mengambil hikmah dalam peperangan Israel Vs Palestina, bahwa persatuan dan kesatuan merupakan sebuah kunci kemenangan dalam melakukan sebuah bentuk segala ativitas, baik dalam kondisi perang maupun dalam kondisi tertentu.

Semoga Allah SWT mengabulkan sebuah bangunan persatuan dan kesatuan bagi umat muslim didunia, agar umat muslim mampu mencapai kejayaan secara kafah, Amiin.....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Minggu, 18 November 2012

Pertarungan Tiga Agama di Jalur Gaza




Konflik agama bukanlah hal baru dalam kehidupan manusia, apalagi  sejarah begitu banyak mencatat tentang pertarungan agama, bahkan pertarungan agama sangat populer dalam peta percaturan politik dibelahan bumi. Sehingga sejak dahulu kala dalam pertarungan agama sering terdengar istilah "perang salib" sebagai jawaban dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, dan perang salib telah melibatkan tiga agama besar, yaitu: Islam, Kristen, dan Yahudi.

Keberadaan konflik agama yang sudah sejak dahulu kala hadir ditengah-tengah keberagaman, tetapi fakta dilapangan konflik agama sangat sulit dicari titik temu, untuk menyelesaikan permasalahan konflik yang merundung umat antar beragama, agar dapat tercipta sebuah perdamaian disegala arah kehidupan.

Uniknya, pertarungan dengan mengatasnamakan agama masih berlangsung sampai detik ini, terlihat bagaimana perang antar kedua negara yang melibatkan Palestina Vs Israel? kedua negara ini dirundung pertarungan tanpa habis, bahkan pertarungannya masih berlanjut sampai sekarang, apalagi  perang antar kedua negara ini, telah menjadi sebuah simbol pertarungan tiga agama besar, yaitu: Islam, Yahudi, dan Kristen, ketiga agama inilah yang dianggap terlibat dalam sebuah pertarungan yang tidak ada habisnya.

Peta pertarungan tiga agama yang sangat membahayakan bagi keutuhan masyarakat antar agama. Mengingat Palestina didukung penuh oleh kelompok Islam, sedangkan Israel didukung oleh kelompok Kristen, yahudi, dan para sekutunya. Sehingga tak heran pertarungan disekitar jalur Gaza hingga sampai detik ini masih berlanjut tanpa ujung.

Dengan adanya Pertarungan tiga agama besar didunia merupakan sebuah realita kehidupan, bahwa manusia mempunyai ambisi berkuasa, untuk mencapai identitas penuh sebagai makhluk yang paling super diantara lainnya. Sehingga wajar manusia dengan memanfaatkan segala kondisi, agar mendapatkan hasrat berkuasa yang menjadi keinginan para pencari singgasana.

Kekuasaan telah menjadi hasrat keinginan sebagian manusia, maka dengan segala cara terus dilakukan, untuk menggapai kekuasaan yang menjadi keinginan dalam merebut singgasana tertinggi, namun menggapai kekuasaan membutuhkan proses yang panjang, agar kekuasaan benar-benar direbut tanpa ada halangan sedikitpun dari para pengganggu sebuah kekuasaan.

Beragam opini yang berkembang dalam konflik dijalur Gaza, bahwa perang dijalur Gaza merupakan sebuah pertarungan perebutan tanah, berangkat dari argumen inilah dalam pertarungan di jalur Gaza tak lepas dari sebuah sudut pandang ekonomi semata, tetapi sebenarnya pertarungan dijalur Gaza sudah menjadi komoditi politik.

Pertarungan di jalur Gaza juga melibatkan perang dalam bentuk agresi militer, untuk memenangkan sebuah pertarungan besar. Sehingga berbagai korban pertarungan dengan bentuk agresi militer di jalur Gaza tak dapat dihindarkan, karena pertarungan di jalur Gaza sudah menggapai pertarungan dengan jalan angkat senjata, sebagai pilihan pertarungan yang banyak menelan korban harta maupun nyawa.

Konflik jalur Gaza banyak opini yang berkembang, bahwa konflik jalur Gaza hanya sebatas pertarungan dalam permasalahan perebutan tanah, ekonomi, sosial, budaya, dan berbagai pertarungan lainnya, namun dalam kelanjutannya pertarungan di jalur Gaza mengarah pada pertarungan tiga agama.

Lalu kalau jalur Gaza sudah menjadi pertarungan simbol agama, berarti pertarungan di jalur Gaza akan semakin sulit dipahami secara nalar. Mengingat pertarungan agama merupakan pertarungan keyakinan. Sehingga menimbulkan sebuah pertanyaan besar, bahwa keyakinan mana yang akan memenangkan dalam pentas pertarungan di jalur Gaza? Sejarah mencatat berkat kepemimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi dengan segala kekuatan mampu menaklukkan tidak hanya sebatas jalur Gaza, tetapi Jerussalem sekalipun dapat dikuasainya. 

Shalahuddin Al-Ayyubi merupakan sosok pemimpin yang mempunyai sifat agung dengan penuh kesatria, bijaksana, serta pengampun saat ia berperang melawan tentara Salib, dan pada akhirnya Shalahuddin Al-Ayyubi mampu menaklukkan dataran Jerussalem.

Melihat sejarah diatas sangat tidak menutup kemungkinan, bahwa Islam, Yahudi, dan Kristen akan silih berganti menguasai daerah Jerussalem, khususnya jalur Gaza yang saat ini menjadi rebutan antar negara Palestina dengan Israel. Sehingga dengan dalih apapun jalur Gaza akan tetap menarik perhatian masyarakat luas, untuk melihat pertarungan yang direbutkan tiga agama besar didunia.

Semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada umat muslim di jalur Gaza, agar umat muslim di jalur Gaza terbebas dari segala penderitaan, Amiin....

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Sabtu, 17 November 2012

Kaum Santri "Meretas Perbedaan"



Keberagaman ditengah-tengah kehidupan merupakan sebuah warna tersendiri bagi para kaum santri, apalagi dalam kehidupan para kaum santri mempunyai corak pandang disetiap diri pribadi masing-masing. Sehingga perbedaan ditengah-tengah kehidupan para kaum santri dapat dikatakan salah satu cerminan, bahwa perbedaan corak pandang adalah rahmat, kata inilah yang menjadi kata mujarab  dalam meretas segala bentuk perbedaan, agar tidak terjadi sebuah penyelesaian dalam bentuk perbedaan yang menyimpang dari pranata sosial.

Memang perbedaan adalah rahmat, apabila para kaum santri mampu mengamalkan ajaran agama Islam secara benar, tetapi apabila ajaran agama Islam sudah terbawa memasuki dalam wilayah tetentu, bahkan memasuki wilayah intrik yang tidak pernah berkesudahan, maka yang terjadi dalam kehidupan para kaum santri akan mengalami konflik intern. Inilah bentuk peristiwa yang harus dihindarkan para kaum santri, bahwa perbedaan corak pandang jangan sampai menjadi sebuah azab maha dahsyat bagi kehidupan para kaum santri.

Para kaum santri mempunyai kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, bahwa para kaum santri harus kembali kepada ajaran Al-Qur'an dan Hadits, sebagai jawaban atas sebuah perbedaan yang terjadi dalam kehidupan para kaum santri, agar para kaum santri dalam memahami berbagai realita kehidupan dapat mencapai titik kemaslahatan secara kafah ditengah-tengah keberagaman.

Pemahaman ke-Islaman para kaum santri sudah semestinya mampu menyerap kebenaran secara hakiki, bukan pemahaman secara parsial, apalagi sampai mengakibatkan berbagai tafsir yang menyesatkan umat, maka sebaiknya para kaum santri, untuk lebih mengedepankan musyawarah dalam mencapai kata mufakat,  apabila terdapat multi tafsir yang membahayakan bagi keutuhan umat, dan tentunya para kaum santri harus kembali kepada sumber pokok ajaran Islam, yaitu: Al-Qur'an dan Hadits.

Dengan perbedaan corak pandang para kaum santri yang tak dapat dipungkiri lagi keberadaannya, tetapi semua walau terdapat berbagai perbedaan corak pandang, tentu harus lebih mengedepankan dalam bentuk musyawarah, untuk mencapai mufakat yang berpegang pada falsafah Jawa "tepa selira", agar terhindar dari segala bentuk opini yang tidak sehat, maka perlu ada sebuah bingkai keberagaman kaum santri dalam mengedepankan legowo (saling menerima) dengan jalan mengedepankan kepentingan yang lebih luas lagi.

Tindak kekerasan dalam segala bentuk apapun, bukanlah jalan arif dan bijaksana dalam menyelesaikan sebuah perbedaan, tetapi memang terkadang tidak menutup kemungkinan jalur kekerasan dijadikan salah satu alternatif, namun semua bentuk kekerasan seminimal mungkin harus dihindarkan, agar pertumpahan darah tidak terjadi dalam menanggapi sebuah perbedaan. Karena perbedaan adalah rahmat bagi kehidupan para kaum santri.

Perbedaan paradigma pemikiran dalam kehidupan para kaum santri memang mempunyai keberagaman, untuk memahami berbagai permasalahan tentang ke-Islaman, tetapi semua perbedaan harus dirajut dalam bingkai persaudaraan sesama santri, agar dapat menggapai kehidupan yang maslahat disetiap tarikan nafas para kaum santri.

Berpikir positif disetiap perbedaan para kaum santri salah satu jalan pencapaian perdamaian yang hakiki, agar ketenangan dan ketentraman sesama kaum santri dapat tercapai dengan keindahan yang membawa manfaat sebesar-besarnya bagi kehidupan secara kafah.

Semoga Allah SWT memberikan rasa persaudaraan yang tinggi kepada para kaum santri, agar segala perbedaan para kaum santri dapat diselesaikan dengan jalan perdamaian dan penuh ketentraman, Amiin...

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........

Kaum Santri "Meretas Perbedaan"



Keberagaman ditengah-tengah kehidupan merupakan sebuah warna tersendiri bagi para kaum santri, apalagi dalam kehidupan para kaum santri mempunyai corak pandang disetiap diri pribadi masing-masing. Sehingga perbedaan ditengah-tengah kehidupan para kaum santri dapat dikatakan salah satu cerminan, bahwa perbedaan corak pandang adalah rahmat, kata inilah yang menjadi kata mujarab  dalam meretas segala bentuk perbedaan, agar tidak terjadi sebuah penyelesaian dalam bentuk perbedaan yang menyimpang dari pranata sosial.

Memang perbedaan adalah rahmat, apabila para kaum santri mampu mengamalkan ajaran agama Islam secara benar, tetapi apabila ajaran agama Islam sudah terbawa memasuki dalam wilayah tetentu, bahkan memasuki wilayah intrik yang tidak pernah berkesudahan, maka yang terjadi dalam kehidupan para kaum santri akan mengalami konflik intern. Inilah bentuk peristiwa yang harus dihindarkan para kaum santri, bahwa perbedaan corak pandang jangan sampai menjadi sebuah azab maha dahsyat bagi kehidupan para kaum santri.

Para kaum santri mempunyai kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, bahwa para kaum santri harus kembali kepada ajaran Al-Qur'an dan Hadits, sebagai jawaban atas sebuah perbedaan yang terjadi dalam kehidupan para kaum santri, agar para kaum santri dalam memahami berbagai realita kehidupan dapat mencapai titik kemaslahatan secara kafah ditengah-tengah keberagaman.

Pemahaman ke-Islaman para kaum santri sudah semestinya mampu menyerap kebenaran secara hakiki, bukan pemahaman secara parsial, apalagi sampai mengakibatkan berbagai tafsir yang menyesatkan umat, maka sebaiknya para kaum santri, untuk lebih mengedepankan musyawarah dalam mencapai kata mufakat,  apabila terdapat multi tafsir yang membahayakan bagi keutuhan umat, dan tentunya para kaum santri harus kembali kepada sumber pokok ajaran Islam, yaitu: Al-Qur'an dan Hadits.

Dengan perbedaan corak pandang para kaum santri yang tak dapat dipungkiri lagi keberadaannya, tetapi semua walau terdapat berbagai perbedaan corak pandang, tentu harus lebih mengedepankan dalam bentuk musyawarah, untuk mencapai mufakat yang berpegang pada falsafah Jawa "tepa selira", agar terhindar dari segala bentuk opini yang tidak sehat, maka perlu ada sebuah bingkai keberagaman kaum santri dalam mengedepankan legowo (saling menerima) dengan jalan mengedepankan kepentingan yang lebih luas lagi.

Tindak kekerasan dalam segala bentuk apapun, bukanlah jalan arif dan bijaksana dalam menyelesaikan sebuah perbedaan, tetapi memang terkadang tidak menutup kemungkinan jalur kekerasan dijadikan salah satu alternatif, namun semua bentuk kekerasan seminimal mungkin harus dihindarkan, agar pertumpahan darah tidak terjadi dalam menanggapi sebuah perbedaan. Karena perbedaan adalah rahmat bagi kehidupan para kaum santri.

Perbedaan paradigma pemikiran dalam kehidupan para kaum santri memang mempunyai keberagaman, untuk memahami berbagai permasalahan tentang ke-Islaman, tetapi semua perbedaan harus dirajut dalam bingkai persaudaraan sesama santri, agar dapat menggapai kehidupan yang maslahat disetiap tarikan nafas para kaum santri.

Berpikir positif disetiap perbedaan para kaum santri salah satu jalan pencapaian perdamaian yang hakiki, agar ketenangan dan ketentraman sesama kaum santri dapat tercapai dengan keindahan yang membawa manfaat sebesar-besarnya bagi kehidupan secara kafah.

Semoga Allah SWT memberikan rasa persaudaraan yang tinggi kepada para kaum santri, agar segala perbedaan para kaum santri dapat diselesaikan dengan jalan perdamaian dan penuh ketentraman, Amiin...

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)........